dipublish di East Java Traveler
15 Februari 2014
Kabupaten Pasuruan Jawa Timur, selain terkenal dengan potensi alam
dan budayanya seperti Kebun Raya Purwodadi, dan Taman Safari Prigen
serta potensi sektor industri dengan Pasuruan Industrial Estate Rembang
(PIER)-nya di wilayah seluas 147.401,50 Ha ini juga terdapat potensi
kerajinan bordir terutama dengan julukan di salah satu kota
kecamatannya, Bangil Kota Bordir atau sering disingkat Bangkodir.
Mampir saja ke Sentra Bordir Bangil yang juga merupakan sekretariat
Asosiasi Pengusaha Bordir (Aspendir) Kabupaten Pasuruan. Karena di
tempat ini tersedia berbagai pilihan souvenir menarik dan pernak pernik
hasil kreasi dan kerajinan bordir dari berbagai wilayah Pasuruan.
Sentra kerajinan bordir ini terletak di Jl Pattimura (Pembangunan)
No. 999 Bangil. Lokasi strategis untuk pengembangan usaha karena
terletak di jalan protokol jawa Timur yang menghubungkan surabaya
dengan sentra wisata seperti Taman Sari, Gunuung Bromo, Prigen dan arah
wisata ke Bali. Sentra ini memajang kerajinan bordir khas Kota Pasuruan.
Baik tas aplikasi, tempat tissue, tutup gelas, mukena bordir, taplak
panjang, sarung galon, mini bed cover, hand painting, daster bordir,
kebaya bordir, sarung bantal, taplak meja, bordir lukisan dan berbagai
hiasan unik lainnya. Tersedia juga kartu nama di bawah masing-masing
hasil kerajinan bordir bila tertarik mengunjungi tokonya langsung.
Menurut Ibu Yoenati Soewarno Ketua Aspendir 2014 yang baru bahwa pada
bordir pasuruan belum ada motif atau kekhasan yang membedakan dengan
hasil bordiran kota lain. Hasil bordirannya masih heterogen. Orang awam
akan sulit membedakan mana hasil bordiran khas pasuruan dengna kota lain
bila tidak membeli sendiri hasil kerajian bordir di Pasuruan langsung.
Pembeda akan terlihat saat diadakan pameran bordir misalnya di Jakarta.
Sesama pebisnis bordir secara intuisi dan pengalaman akan tahu perbedaan
khas masing-masing kota.
Tidak seperti anggapan orang, bisnis kerajinan bordir ini adalah
bisnis yang sulit. Orang awam sering mengira bisnis ini hanya soal
menjahit dan menyulam secara sederhana.Tapi pada kenyataannya bisnis ini
memerlukan ketekunan yang cukup tinggi baik soal pembuatan bordir
maupun pemasarannya. “Harus dipertimbangkan warna kain,warna stick untuk
bordir. Sulit. Sepintas mudah, tapi setelah bisnis ini ditekuni
ternyata cukup sulit,” ujar Yoenati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Comment..
Semakin banyak komentar yang diberikan semakin semangat saya mengupdate blog saya..
OK Thok!!!