Seperti kencan pertama, hujannya mendekati dengan malu-malu. Awalnya rintik-rintik. Lalu deras.
Kafe Archemist. Riana memandangi hujan di luar jendela. Hujan pertama
di kota. Kopi yang sudah dipesannya tak ia sentuh. Pertengkaran dengan
Edy masih membuatnya enggan tak semangat. Ia membuka ponselnya, dan
iseng mengetik kata pencarian “Hujan” di twitternya.
@axx01 #cantikitu dia yg di kala mendung sudah mewanti-wanti kita untuk menyelipkan jas hujan di bawah jok motor kita
Dulu juga dia sering mengingatkan Eddy yang pelupa untuk membawa payung saat pergi ke luar rumah.
@fbx02 Hujan dingin enaknya anget2-angetan..
@mandalinaqiqi: Inget waktu kecil tiap hujan gini pasti nangis nyariin bapak takut bapak kehujanan kalo diluar rumah
@epil_yodha Hujan pertama banyak pengendara sepeda motor yg berjatuhan di jalanan @SSFM100 @InfoSuroboyo
@me3m03 :’) RT @DiniSuparto: Kamu ibarat hujan dan aku pelangi, aku datang disaat kamu pergi…
@nana04 hujan , lembab , basah , aaaa benci Щ(ºДºЩ)
@edyxx05 Sueger polll RT @intanpg_: HUJAN, akhirnya ya allah terimakasih :-* *mangap2 minum air ujan*
@erdxx06 Orang2 sekarang seneng pas hujan, paling besok2 uda mangkel kok hujan terus huahahahahaha.
@kabul_Lc “Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yeng terpuruk oleh sesak dipenuhi ragu” hujan dan teduh~
@emtufir Catet yah.. Tanggal 11 Oktober 2012 jam 20:10 hujan mengguyur Klampis untuk pertama kalinya di tahun ini.
@yenitysf di php in sama hujan nya -_-
@Lana_KingM3 Hujan pertama mudah’an membawa berkah
@briantarabrian Hujan ini romantis. Walau tanpa kekasih.
@feriferdinand Hujan hujan pergilah datang lagi lain hari (at Mega Sentul Bougenville 8) — http://path.com/p/1s0sE6
@aynozh Hujan ya? Tadi sebelum hujan, air mataku pun turun jadi hujan… Kompak yaw:-’))☂
Riana me-retweetnya.
@afininursetya Des? Bnrn? RT @desprimlestari: hujan, tutup jendela
dan hantu kos di jamin bakal ngegodain. nasib, di godain kok sama hantu
-_-
Ia tersenyum membacanya. Ada juga ternyata hujan disambungin ama hantu
@rerahfad: Bagi sing durung udan omahe. Iki mantrane ben udan, “Hujan kulit kerang ajaib” *spongebob
Spongebob Squarepants. Acara favorit mereka berdua. Meski sudah dewasa, mereka masih sering menonton film anak-anak.
@obetuaryz Di penjara hujan terdiam, lelah gelap di persimpangan ,terbersit ingatan kepada pulang , dimana terang ?~
@elvirynta Kalo tercium bau hujan ada rasa nyesek gitu.Semacam inget kenangan hujan-hujanan bareng mantan.
Riana teringat percakapannya dulu dengan Eddy beberapa bulan yang lalu.
“Separah-parahnya cewek tuh yang nolak cowok karena motornya. Blah! Apa hubungannya coba?
“Yang, kamu curhat pengalaman kamu dulu ya?”
“Heheh. Iya”
“Haha. Konyol banget sih. Cewek itu berarti belum tahu rasanya gimana hujan-hujanan di atas motor sambil pelukan.”
“Haha, yang kemarin kita ya?”
“Hihi. Iya.”
@dindlopee tapi…..gaenaknya hujan itu biasanya ngingetin sm apa yg seharusnya gaperlu diinget-inget lagi.
@ivanibrhm Bisa bisaa((: RT “@Randykamajaya: Musim hujan musimnya para cinta bersemi~”
Dan musim pertengkaran bagi yang lain. Riana semakin mellow.
@rafilee: Seneng nya liat jalan kembali basah oleh tetesan air hujan
@upitsyalala Iyooo ! (˘_˘!”) RT @dimazraditz: Habis hujan terbitlah lampu mati”
@aslisuroboyo Udanne wes teko, tapi jodohne durung teko… :’) #eeaaa
@upitsyalala Hujan deres. Mati lampu. Dirumah sendiri (⌣́_⌣̀) lek duwe pacar telpon2an enak iki. Lek jomblo? Krukupan sarung :
@auuulya nanti, kalau mulai merasa direpotkan sama hujan, ingatlah bahwa kita pernah sangat menginginkan kehadirannya
@bukansulitsekali Hujan dan sepi-sepi gini ada hasrat nyetel lagu
romantis sambil ngajak kamu dansa #LibraituRomantis #pacarinakuGih
@swastika_nita 84 Fahrenheit Degrees, Rain
Sidoarjo Hujan Pertama. Di film Rab Na bana di Jodi, katanya berdoa
pas hujan pertama bisa dikabulkan, kata Shah Rukh Khan saat modus
menggonceng cewek di atas motor. Mau tak mau punya kekasih yang maniak
film Bollywood, Riana jadi ikutan suka Bollywood.
Begitu kreatifnya manusia berimajinasi dan begitu pintarnya pujangga memanipulasi rasa
Sama kasusnya dengan bintang jatuh. Orang bilang berdoa saat bintang jatuh tuh pasti akan dikabulkan.
“Haha. Tolol. Minta doa tuh ama Tuhan! Minta doa kok ama benda.”
katamu. Riana menerawang. Eddy yang selalu skeptis dengan keabsurd-an
dari hal-hal yang dianggap orang lain romantis. Eddy yang dicintainya.
Eddy yang bertengkar dengannya siang tadi. Eddy yang membuat air matanya
jatuh.
“Hai!” suara familiar Eddy menegurnya. Kekasihnya itu ternyata sudah berdiri di samping meja kafe tempat ia duduk
“Ngapain kamu disini?”
”Aku nyari kamu lah!”
Riana hanya diam. Menyebalkan memang kalau punya kebiasaan yang
dihafal orang lain. Mudah ditemukan ketika tak ingin bertemu dengan
siapa-siapa. Harusnya ia sudah tahu. Kenapa aku tak mencari kafé lain,
bodoh. Pikir Riana.
“Kamu basah.”
“Iya”
“Bodoh.”
…
….
Klik. Listrik padam. Kafe Gelap. Riana menenangkan diri. Ia tak suka
gelap. Tapi ia tahu, Eddy masih berdiri di sana. Ia agak tenang.
“Kamu inget ga waktu pesta-nya Farah. Listrik juga tiba-tiba mati
kayak gini. Kamu bilang kamu tak suka gelap. Kamu sudah hampir
ketakutan. Aku megang tangan kamu. Aku masang headset ke kuping kamu.
Lalu aku putar lagunya Barry Manilow. I can’t smile without you. Lalu
kita pura-puranya dansa.”
“Terus kenapa?” Riana tentu saja ingat. Itu adalah hari dimana ia jatuh cinta pada Eddy. Bertahun-tahun yang lalu.
“Tadi sebelum kesini. Rumah juga lampu mati. Gelap. Dan entah
kenapa aku takut. Padahal aku tak pernah takut sebelumnya. Lalu aku
sadar. Aku takut karena aku sendirian. Aku tanpa kamu yang biasanya. Tak
kudengar lagi jeritanmu memanggil-manggil saat lampu padam. Tawamu saat
menemukanku. Aku. Aku takut kehilanganmu, Na”
Riana menahan airmatanya. Aku juga takut kehilanganmu, Di.
“Aku nggak bisa bayangin bangun tidurku tanpa ngeliat kamu lagi.
Tanpa pelukanmu saat tidur. I am sorry, okay. Aku minta maaf kita
bertengkar tadi siang. Aku minta maaf aku tak begitu memperhatikanmu
akhir-akhir ini. Aku cinta kamu, na. I love you”
“Udah gitu aja?” Riana sesenggukan.
“terus apa lagi?”
“Kenapa ga pake meluk, bodoh”
Eddy tersenyum lebar. Tanpa buang waktu, Eddy menarik Riana ke pelukannya.
“I love you so much, Na. Jangan tinggalin aku lagi”
“Aku juga minta maaf ya, yang. Maaf aku marah-marah ga ngertiin kamu” ujar Riana diantara pelukan erat mereka.
“It’s okay”
“I love you too”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Please Comment..
Semakin banyak komentar yang diberikan semakin semangat saya mengupdate blog saya..
OK Thok!!!