20 Bookish Facts about Me

I've been tagged by @areherondale. So it's my turn to make this #20BookishFactsaboutMe

1. Jika aku membaca buku yang aku anggap buruk dan "menyebalkan", aku sering menulis semacam kritikan dan bahkan ejekan (wakakaka) di margin buku tersebut. Dari mulai mungkin seperti: "alay", "tulisan seperti ABG yang baru belajar nulis", "terlalu banyak menonton drama korea dan FTV", "read more books buddy", "siapa yang menginjinkamu menulis dan menerbitkan buku, seriously?" dan beberapa hal lain..

2. Sejak kecil (aku tak tahu umur berapa tepatnya), aku memiliki kebiasaan makan sambil membaca buku. Tiap kali makan, aku rasanya gatal dan ga tahan kalau tidak sambil membaca buku. Entah itu koran, komik, majalah atau novel. Rasanya seperti perokok yang tidak tahan kalau tidak merokok setelah makan atau ngopi. Tapi.. sejak menjelang akhir 2015 (antara September-Oktober) aku mengubah kebiasaan ini. Lebih tepatnya berjanji mengubah kebiasaan ini. Sebelumnya aku kena penyakit sariawan yang menurutku lumayan parah. Setiap kali sariawan di sisi gusi/lidah sembuh, di sisi lain muncul. Sangat mengganggu dan menyiksa. Aku lalu teringat ucapan temanku yang katanya sariawan timbul karena mengunyah makanan terburu-buru. Mungkin pikirku salah satu penyebabnya karena makan sambil baca buku juga. Selain itu karena kebiasaan makan sambil baca ini tak baik menurut kebiasaan Sunnah Rasul serta aku juga beberapa kali ditegur Ibu (tapi tak aku hiraukan. Ya ampun, maafkan daku Ibu) karena makan sambil baca yang berujung makannya lama sekali; jadi kemudian aku berjanji dalam hati: "Ya Tuhan, kalau sariawan ini sembuh aku janji tak akan makan sambil baca lagi".
Dan poof. Luar biasa. Sampai sekarang aku tak pernah lagi sariawan. Meskipun tentu saja sulit mengubah kebiasaan makan sambil baca yang sudah bertahun-tahun. Karena setiap kali makan, aku otomatis mencari bahan bacaan, lalu kemudian aku ingat janjiku, "Oh iya sih" (meletakkan dan menutup buku lagi). Kemudian aku melanjutkan makanku... LOL

3. Aku membaca hampir semua genre buku. Dari fantasi, teenlit, chicklit, misteri, romance, dewasa, horror, komedi dan sebagainya. Jadi aku sering kebingungan bila ditanya buku favoritku apa. Maksudku seriously, bagi beberapa orang pertanyaan ini sungguh aneh. Ini seperti pertanyaan lagu favoritmu apa. Tentu saja kita punya lagu yang sering kita putar. Tapi TAK MUNGKIN kita terus-menerus memutarnya, otak kita akan bosan setengah mati. Kita akan melalui fase lagu favorit minggu ini, kemudian ganti, kemudian mendapat lagu favorit lain, lalu setelah beberapa lama kita akan mendengarkan lagu favorit kita sebelumnya. Begitu terus. Dan list lagu favorit itu bertambah. Memilih satu diantara list favorit itu semua sebenarnya agak kurang masuk akal. (Btw, aku juga mendengarkan musik semua genre: rock, dangdut, pop, Jpop, Kpop, India, Amerika Latin, melayu, dll)

4. Jika ditanya komik apa yang akan aku rekomendasikan ke orang lain, aku akan menjawab "Q.E. D" dan "C.M.B.". Komik detektif atau misteri. Dimana penulisnya sering menambahkan fakta-fakta unik dan menarik seperti sejarah dan sains dalam setiap kasus yang dipecahkan. Sungguh menyenangkan. Aku tak terlalu bisa mereview buku, tapi trust me, komik ini keren.

5. Seperti mungkin para bookworm lainnya, aku bisa kesetanan bila sudah masuk ke toko buku. Melihat buku di toko buku, Aku bisa seperti perempuan melihat sepatu atau baju. Aku bisa sangat boros. My Limited Guilty Pleasure  (MLGP) adalah sekitar 500K IDR (ada untungnya kau single belum menikah tapi sudah memiliki pekerjaan). Setiap kali ke toko buku, aku langsung memasukkan buku yang kusuka ke dalam keranjang belanjaan (bahkan sering tanpa melihat harganya. Ya Ampun). Baru setelah semuanya, aku menghitung harga total semuanya. Jika melebihi batasan MLGP, aku memilah-milah buku mana yang tak jadi kubeli. Prosesnya agak sulit. Bahkan kadang aku seperti "berbicara" dengan buku-buku tersebut.
"Sorry buddy, maybe next time. Umm.. Not you too.. Not you. Not you.. Umm. this is difficult choice. Well, it can't helped. Not you".
Kemudian buku-buku yang tak jadi kubeli tadi kukembalikan lagi ke rak.

6. Kampung Ilmu di Jalan Semarang Surabaya adalah salah satu favorit my escape destination-ku. Bila orang lain mungkin jalan-jalan ke Mall atau ke taman-taman (yang jumlahnya banyak di Surabaya), aku malah ke sini. Favorit ke dua adalah tentu saja toko buku Togamas dan Gramedia (serta Rumah Buku Ngagel dan Toko Buku Uranus).

7. Bila tanpa sengaja pergi ke Mall atau pusat perbelanjaan, aku akan bertanya ke security-nya "Di sini ada toko bukunya nggak, Pak? Di sebelah mana?". Itu salah satu tempat yang pasti kukunjungi

8. I love books, of course. Books are important. Tapi aku tak terlalu fanatik akan hal itu. Bila dalam agenda hari aku bisa melakukan kegiatan produktif lain, seperti: berkomunikasi serta menghabiskan waktu dengan sahabat dan keluarga ataupun jalan-jalan traveling; aku akan meletakkan bukuku dan melakukan hal-hal yang tadi kusebut. Maksudku aku masih membaca buku kapan saja: saat bosan, saat sebelum tidur, setelah bangun pagi, ataupun saat luang. Tapi momen kebersamaan ketika bersama dengan orang-orang yang menyayangimu dan mengunjungi tempat-tempat indah mungkin tak bakal terulang lagi.

9. Tempat yang ingin kukunjungi di dalam buku: tempat syuting film Lord of The Rings, tempat syuting Harry Potter, Edensor Inggris, dan tentu saja Paris Perancis.

10. Aku masih belum sempat punya rak buku sendiri. Jadi koleksi bukuku sering tersebar tak keruan di mana-mana: rak lemari rumah, lantai, bekas akuarium ikan punya kakak, laci lemari rumah, lemari plastik kos-kosan, lemari pakaian kos-kosan, lemari kerja kantor, dan kasur tempat tidur.

11. Setiap kali selesai belanja buku, aku akan sembunyi-sembunyi membawanya ke rumah agar tak ketahuan Ibu. Ibu bilang koleksi sudah banyak dan tak usah membeli buku-buku lagi. Tapi beliau tak mengerti. Tak ada istilah "terlalu banyak buku", 'kan? Ya 'kan?  Ya 'kan?

12. I sniff book. Iya. Aku sering membaui buku yang baru saja kubeli.

13. Harry Potter dan Kamar Rahasia adalah buku pertama yang kubaca dari seluruh seri buku Harry Potter. Kalau tak salah urutannya seperti ini: 2-3-4-1-5-6-7. Aku baru mengetahui cerita Harry Potter setelah menonton filmnya: "Harry Potter and The Sorcerer's Stone" (VCD bajakan. Rumah Tetangga). Karena penasaran dengan lanjutannya, aku lalu membujuk kakakku untuk membelikan bukunya.
Harry Potter seri ke-2 adalah buku pertama yang dibelikan oleh kakakku. Salah satu yang kemudian menjadi banyak koleksi bukuku (apalagi setelah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri)

14. Akhir tahun ini, aku memiliki #WishList sudah menulis satu buku karyaku sendiri. Wish me Luck.

15. Aku pikir aku satu-satunya orang di lingkunganku yang memiliki hobi membaca dan mengoleksi buku, sampai kemudian aku menemukan Goodreads dan bergabung di grup WA Klub Buku Surabaya dan Klub Buku Indonesia. Aku sadar ternyata aku kuper. Banyak orang di SELURUH DUNIA ternyata juga sama sepertiku. Haha.

16. Perpustakaaan, terutama perpustakaan sekolah adalah my favorite escape place. Aku teringat duduk bersila membaca berbagai buku-buku tentang "Asal-usul" berbagai daerah di Indonesia di perpustakaan SD; aku ingat aku ditegur guru Bahasa Indonesia saat asyik membaca komik di perpustakaan SMP padahal minggu depannya ada Ujian Akhir Nasional; aku ingat aku meminjam buku "The Count of Monte Cristo" di perpustakaan SMA (penjaganya bahkan hafal wajahku); a
di SMA juga aku ingat aku melarikan diri ke perpustakaan daerah saat aku "diusir" guru ke luar kelas karena belum melunasi pembayaran sekolah. Dan banyak ingatan lain.

17. Di seluruh koleksi buku Harry Potter 1-7 aku menempelinya dengan stiker Digimon dan Pokemon di margin samping buku serta menulis versi bahasa Inggris acakadut di masing-masing judul chapternya. Oh iya, aku juga menempelinya dengan potongan koran foto-foto scene adegan filmnya. Bekas keisengan masa remaja. LOL

18. Aku suka mencatat quote-quote atau kalimat-kalimat menarik dari buku

19. Aku ingin menyelesaikan membaca buku terjemahan Al Quran. Sebagai orang yang mengaku suka membaca buku, sebenarnya agak memalukan belum pernah menyelesaikan membaca buku terjemahan kitab suci agamanya sendiri.

20. Yeah, so many books, so little times. Bahkan sebelum menemukan Goodreads dan bergabung di grup WA Klub Buku, aku tahu ada banyak buku bagus yang belum pernah kubaca. Dan daftar itu semakin bertambah. Buku-buku bagus yang langka ditemukan karena sudah tak dicetak lagi serta buku-buku bagus yang belum diterjemahkan ke bahasa Indonesia, dll.

That's all I guess..