Gadis yang memiringkan kepala
Dia tidak cantik. Juga
tidak jelek. "Kau terlihat cantik ketika memiringkan kepalamu 30
derajat". Sejak saat itu dia memiringkan kepalanya.. saat berbicara pada
semua orang. Padaku. Pada teman-temannya. Pada keluarganya. Semuanya
ikut memiringkan kepala jika bicara padanya. Kami jadi sering sakit
leher. Bahkan dokter yang memeriksa kami juga memiringkan kepala. Kami
jadi semacam terkena virus syndrome.
Sudah cukup. Kataku. Tak perlu
jadi bodoh dan menyiksa diri untuk cantik. Tuhan menganugerahiku mata
yang memujamu. Aku lalu menikahinya. Dan dia tak pernah memiringkan
kepala lagi.
Sebagai gantinya, ia memintaku mencium keningnya setiap pagi.
Tak masalah.
Aku berimprovisasi.
Aku berucap, "Selamat pagi, bidadari". Setiap kali setelah aku selesai mencium keningnya.
Gadis mawar yang tak pernah mendapatkan mawar
Gadis
itu bernama Rosita. Dia cantik, memukau dan senyumnya melepaskan anak
panah cupid ke hati lelakii yang melihatnya. Dan aku si pemimpi. "..sungguh mati aku jadi penasaran... Oh gadis cantik yang menjadi rebutan..". Rhoma Irama memahami kisah ini. Lagu ini yel-yel kami.
231.
Itu jumlah laki-laki yang mengejarnya. Itu bila aku tak salah hitung.
Anehnya diantara kumbang-kumbang yang berkerumun, dia datang padaku.
Hai.
Aku memilih dan menerimamu. Maukah kau memelihara senyumku ini
seumur hidup. Tanyanya. Tantangnya. Aku menonjok pipiku sendiri. Mimpi
yang indah jdi nyata. Laki-laki tak boleh ditantang. Itu bisa membuatnya
tak mengenal kata pecundang. Apalagi oleh gadis impiannya. Maka menjadi
pahlawan bisa menjadi cita-citanya.
Mengapa kau memilih dan
menerimaku. Aku bertanya-tanya. 10 tahun kemudian baru aku tahu. Namaku
Rosita. Rose. Ucapnya merdu. Suaranya adalah deru angin lembut di taman
bunga lavender. Aku Gadis Mawar. Yang tak pernah mendapatkan mawar. Ia
tertawa geli.
Aneh sekali. Dan diantara 231. Aku satu-satunya yang
memberi mawar. Ia memelukku. Terima kasih. Telah mencintaiku. Tuhan, aku
bahagia. Syukurku.
Lukisan yang ia gambar di puzzle-ku
Kau
ingin tahu bagaimana pertama kali aku jatuh cinta padanya? Sederhana.
Aku suka bermain puzzle. Semuanya lengkap kususun. 113 potongan.
Mozaik-mozaik yang menyusun image sejarah hidupku.
Tapi ada satu
potong puzzle tak kutemukan. Persis ditengah. Aku keliling dunia
mencarinya. Galau dan bahagia aku mencarinya. Lalu aku pulang. Bendera
putih.
Aku masih tak menemukan potongan puzzle itu. Halo. Dia
menyapaku. Mengambil pensil warna dan melukis ruang kosong puzzleku.
Begini 'kan?
Seluruh puzzle ditambah lukisannya membentuk gambar.
Cakrawala. Semesta. Lengkap. Siapa namamu? Cinta. Menikahlah denganku!
Baiklah.
Ia tersenyum.
Aku bagai suku pagan yang menyembah dewi matahari. Setiap hari